Setiap orang memiliki masa-masa manis dalam hidupnya. Entah itu adalah saat berhasil lulus dari SMA, jatuh cinta kepada pacar, atau mendapatkan hadiah yang berkesan dari orang-orang yang Anda kasihi. Momen-momen manis itu membawa kebahagiaan dalam hidup Anda. Tahukah Anda, bahwa pilihan menjadi bahagia atau tidak bahagia dapat mempengaruhi keadaan kesehatan Anda, bahkan risiko Anda terhadap penyakit?
Mens sana in corpore sano: Dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat, ternyata bukan sekadar slogan! Sebuah ulasan dari berbagai penelitian mengenai pengaruh masa-masa bahagia dan perasaan bahagia yang dirasakan terhadap panjang usia dan kesehatan menunjukkan bahwa kebahagiaan mempengaruhi kesehatan dan hingga usia berapa kita akan hidup. Telah banyak studi yang memperlihatkan bahwa emosi negatif, depresi dan perasaan khawatir mampu memprediksi kemungkinan seseorang mengalami penyakit jantung, sementara bagi orang yang sudah mengalami penyakit jantung, sayangnya, diperkirakan keadaan penyakitnya akan semakin buruk. Sebaliknya, perasaan-perasaan positif seperti kebahagiaan, penuh energi, kepuasan hidup, penuh harapan, optimisme dan selera humor dapat menurunkan risiko kematian dan meningkatkan kemungkinan akan hidup lebih lama1.
Mengapa bisa demikian?
Ternyata saat kita mengalami sweet moments dalam hidup, sistem kekebalan tubuh membaik, respon tubuh terhadap stres juga menurun, misalnya respon inflamasi yang mendukung terbentuknya pengerasan pembuluh darah dan berujung pada penyakit jantung. Selain itu, meskipun mengalami kesedihan, orang yang berpikiran positif memiliki tekanan darah yang lebih rendah daripada orang yang negatif. Sementara pada orang yang mengalami emosi negatif, tekanan darah cenderung lebih tinggi, kekebalan tubuh menurun. Hal ini berkaitan dengan jumlah kortisol (hormon stres) dalam darah yang terus meningkat. Bahkan, sebuah ulasan dalam Scientific American di tahun 2005 menyatakan bahwa stres berkaitan erat dengan risiko hipertensi dan diabetes1.
How to be happy? Kelola stres Anda!
Stres dalam hidup, Anda tidak bisa kendalikan. Tapi, Anda bisa mengendalikan reaksi Anda terhadap stres. Berikut beberapa tips yang bisa Anda coba untuk mengelola stres Anda.
- Sediakan “me-time”. Lakukan hal-hal yang ingin Anda lakukan. Istirahat, cobalah teknik relaksasi, pijat atau yoga, mandi air hangat, dan berikan hadiah untuk diri sendiri. Makan yang sehat juga dapat membantu Anda meredakan stres.
- Hadapi masalahnya. Menghindari masalah bukanlah jalan keluar yang baik, bahkan biasanya bertambah buruk. Berbicara dengan orang lain, lakukan brainstorm atau memecah masalah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dapat Anda lakukan. Jangan lupa untuk mengelola waktu secara efektif dan belajar mengatakan TIDAK pada hal-hal yang dirasa kurang perlu.
- Beralih sejenak. Olahraga dan aktivitas fisik membantu Anda lebih rileks. Anda juga dapat bergabung dengan klub hobi atau belajar sesuatu yang baru untuk memberikan Anda rehat sejenak. Hal ini baik untuk kesehatan mental maupun fisik Anda.
- Tumpahkan saja. Tak ada salahnya bagi Anda untuk menuangkan perasaan Anda pada secarik kertas, atau bicara kepada orang yang Anda percayai, bahkan sambil menangis. Terkadang, hal-hal demikian dapat membantu Anda melepaskan tekanan emosi dan meredakan kekhawatiran Anda.
Mengelola stres berarti memilih menjadi bahagia. Pilihan ada di tangan Anda: ingin menjadi orang yang bahagia dan memiliki hidup yang panjang dan sehat untuk menikmati sweet moments lebih lama, atau menjalani hidup Anda dengan suram, yang akan meningkatkan risiko Anda mengalami berbagai penyakit.
References :
1. Diener E, Chan MY. 2011. Happy people live longer: subjective well-being contributes to health and longevity. Applied Psychology: Health And Well-Being 3 (1): 1–43
2. Oxford Brookes University. 2011. Stress Management. http://www.brookes.ac.uk/student/services/health/stress.html [5 April 2011]
sumber : http://www.tropicanaslim.com