Garuda di dadaku 2, sebuah film karya anak bangsa yang cukup menyihir jagoanku (aksa) dengan tokoh bayu (diperankan oleh : Emir Mahira) yang begitu cinta terhadap olahraga sepak bola.
Sebuah film yang layak dan harus ditonton (ga maksa sih.. 🙂 ) penuh dengan bumbu konflik dalam persahabatan, hubungan dengan keluarga, juga percintaan tampak dikemas apik dan dapat dicerna dengan mudah bagi penonton yang kebanyakan dari usia remaja dan anak-anak.
Meskipun belum sempat nonton Garuda di Dadaku 1, Aksa tidak begitu perduli (lagian mana kepikir sama aksa).
Tokoh Bayu yang dimainkan sangat apik oleh Emir Mahira seolah menjadi magnet dan jadi tokoh idola setidaknya buat aksa. Alur ceritanya bagus, pengambilan gambarnya keren, dan film ini bertabur adegan yang menguras emosi.
Gemuruh suara penonton di stadion, warna merah yang dibawa suporter (meski terlihat tidak sebanyak kalau Timnas kita main beneran) , teriakan kecewa para penggemar Bayu dan kawan-kawan ketika goal gagal disarangkan ke gawang lawan, sungguh sebuah pengalaman emosional yang membuat hati terasa sesak (ssstttt…bunda sempat menitikkan airmata 🙂 ).
Terasa seperti menonton pertandingan beneran dan seperti sedang berada di antara ribuan penonton di tribun, mengenakan atribut merah putih yang meriah dan gegap gempita. Dan ending dari Garuda di Dadaku 2 benar-benar membuat terpukau, dan sempet nangis lagi pada saat adegan Bayu dengan jiwa satrianya mengakui kesalahan dan menjadi penyemangat buat teman-temannya dan Tim Merah Putihpun meraih kemenangan.
Sehabis pulang nonton GDD 2 di 21 Amplaz , Aksa dandan ala pemain bola amatiran. Biasanya kalau main bola ga pernah mau pakai sepatu dan lebih hoby naik sepeda.
Saat itu semua jadi berubah. Berbekal bola plastik seharga 4 ribu , aksa siap dengan sepatu mulai berlari dengan semangat (tapi sayang sering kebagian jadi kiper).
Bahkan lucunya…Aksa berniat diet hahaha….(selama ini aksa doyan banget makan sampai bodynya lumayan dibilang gendut, tapi Alhamdulillah masih proporsional..mirip bundanya hehehe).
Padahal tokoh Bayu kan sebagai Kapten kesebelasan.
Tidak masalah Nak, buat Ayah dan Bunda, semangat, senyum dan tertawamu bagai air di musim kemarau .
Kebetulan sekolah masih libur, bermainlah dan ekspresikan semangatmu…!!