Semakin besar, aksa semakin susah kalau disuruh makan buah. satu-satunya buah yang langsung ‘hap’ dan tanpa di perintah adalah buah jeruk, itupun harus diperas terlebih dahulu, jadi kesimpulannya aksa senang minum air jeruk karena kalu disuguhkan jeruk yang tetap ga mau makan. Jeruknya tidak perlu yang mahal-mahal yang penting manis dan sedikit kecut gpp dan pada saat diperas airnya lumayan banyak. Sehingga jeruk selau tersedia dirumah, baik pada saat musim jeruk maupun tidak.
Dua buah jeruk dengan ukuran sedang diperas cukup untuk memenuhi kebutuhan vitamin C untuk Aksa setiap hari. Setelah 6 bulan (Agustus 2008 – Februari 2009) Aku menghentikan pengobatan aksa disalah satu dokter spesialis anak yang cukup terkenal di jogjakarta. Sehingga mulai bulan Maret 2009, aku lebih memperhatikan makanan dan minuman yang dikonsumsinya. Kalau batuk, aku biasanya kasih perasan jeruk nipis 1/4 sendok makan ditambah kecap (hmmm…kecut..manis..) dan alhmdulillah jadi obat yang mujarab. Kalau badan aksa panas, aku buatkan bawang merah diparut ditambah dengan minyak sayur (yang masih baru) kemudian dibalurkan ke seluruh tubuhnya, dan biasanya itu lumayan membantu menurunkan panasnya karena Aksa paling ngeri kalau di kompres. Setiap haripun, aku selalu kasih 1/2 sendok makan madu setelah makan pagi sebelum berangkat ke sekolah. Alhamdulilah berkat madu dan jeruk, Aksa makin aktif dan makannya pun makin lahap, walaupun ciweknya belum juga berkurang hehe…
One Reply to “Jeruk & Aksa”